Apakah kamu tahu cara meningkatkan kolaboratif sesuai core values BUMN (AKHLAK)? Kita tahu bahwa salah satu core values BUMN adalah kolaboratif. Tentunya sikap kolaboratif dibutuhkan dalam perusahaan BUMN.
Sebab, kolaboratif akan menghasilkan komunikasi yang harmonis, menjaga silaturahmi, dan kerjasama untuk raih mimpi bersama. Bagi kamu yang mendaftar BUMN, jangan cuma menghapal core values-nya saja. Bagaimanapun, kamu harus mengamalkannya pada kehidupan sehari-hari.
Lalu, bagaimana cara meningkatkan kolaboratif sesuai AKHLAK BUMN? Begini caranya!
6 Cara Meningkatkan Kolaboratif

Pentingnya Kolaboratif dalam BUMN
Sebelum membahas cara sikap kolaboratif sesuai AKHLAK BUMN, kamu harus tahu arti kata kolaboratif atau kolaborasi. Diketahui, kolaborasi adalah penerapan kerja yang mana para karyawan bekerja sama untuk kebutuhan dan permasalahan bisnis.
Beberapa kegiatan kerja yang dimaksud, seperti rapat online, pekerjaan yang membutuhkan penyelesaian oleh dua divisi, dan program kerja perusahaan. Tentunya, keterampilan tersebut dibutuhkan oleh setiap perusahaan.
Dengan kolaborasi yang baik, maka karyawan akan lebih bekerja secara efektif dan efisien. Ditambah, perusahaan akan meningkatkan profitnya secara signifikan. Apalagi, jika perusahaan telah menerapkan berbagai jenis kolaborasi, maka sudah dipastikan perusahaan itu akan maju.
Lalu, bagaimana cara meningkatkan kolaboratif sesuai AKHLAK BUMN?
1. Jadilah Pendengar yang Baik
Untuk menjalin relasi, kamu tidak boleh dominan dalam pembicaraan. Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik. Tanyakan apa yang penting dalam perusahaan. Kolaborasi juga butuh informasi, serta pendapat yang bersifat solutif untuk perusahaan.
Dengan menjadi pendengar yang baik, kamu akan mendapat beragam informasi, berupa saran atau feedback yang dikemukakan oleh rekan kerja. Sebenarnya kamu ada gagasan atau opini tersendiri, tetapi mendengar terlebih dahulu jauh lebih baik. Kenapa? Sebab, gagasan kamu bisa sempurna dengan opini mereka.
Alhasil, ketika kamu menyampaikan gagasan atau opini, maka hal itu sudah disempurnakan. Jadi, alangkah baiknya mendengarkan gagasan mereka sampai habis. Dilarang untuk mencela atau menyela, jika hal itu tidak bersifat mendesak.
2. Open Minded
Ketika kamu close minded, maka kamu akan merasa pesimis terhadap ide-ide yang disampaikan oleh rekan kerja. Mungkin, kamu akan dianggap sebagai seseorang yang keras kepala.
Alhasil, kamu akan dijauhi oleh rekan kerja lain dalam menyelesaikan masalah tim. Lalu, bagaimana cara kamu open minded? Pastikan kamu memiliki sikap terbuka terhadap gagasan yang dilontarkan oleh rekan kerja.
Jangan lupa untuk mengerti terhadap topik atau permasalahan yang terjadi dalam bisnis. Pelajari dengan pengetahuan serta pengalaman yang kamu dapat. Lalu, sempurnakan dengan gagasan mereka melalui sifat keterbukaan kamu.
3. Menjaga Komunikasi
Menjaga komunikasi sama pentingnya dengan menjaga silaturahmi. Dalam dunia kerja, komunikasi adalah hal penting untuk membangun sebuah tim secara efektif. Dengan komunikasi, tingkat kekerabatan antaranggota semakin meningkat.
Dengan begitu, permasalahan atau kebutuhan bisnis dapat diselesaikan dengan mengurangi dampak stres sekecil mungkin pada anggota. Ditambah, komunikasi yang baik akan meminimalisir kesalahpahaman atau disinformasi.
Jadi, bagaimana cara menjaga komunikasi? Contohnya, kamu bisa sering menyapa rekan kerja, berbicara terkait topik pekerjaan/hal yang mereka sukai, dan bonding tim melalui kegiatan hiburan perusahaan.
4. Membuat Kampanye atau Proyek Baru
Mungkin, dalam dunia pekerjaan, kamu akan merasa nyaman pada zona pekerjaanmu. Tidak ada tantangan, apalagi proyek yang butuh eksplorasi tingkat tinggi. Alhasil, perkembangan karirmu tidak terprogress.
Kamu juga akan lebih bosan kepada rekan kerja karena tidak ada hal yang memotivasi kinerja tim. Lalu, bagaimana cara membangkitkan kinerja dan keluar dari zona nyaman? Cobalah untuk membuat kampanye atau proyek baru.
Misalnya, kamu adalah seorang desain grafis yang tergabung pada tim kreatif. Kamu terbiasa mengerjakan konten-konten di Instagram. Cobalah untuk keluar dari zona nyaamn, misalnya mengerjakan proyek atau kampanye iklan di TikTok.
Tentunya, kamu akan berkolaborasi dan mencari solusi dari permasalahan itu bersama rekan divisi. Dengan begitu, tuntutan untuk kolaboratif akan muncul, serta meningkatkan pengalaman baru bagi kamu.
5. Lakukan Bonding Sederhana
Beberapa kolaborasi sederhana di perusahaan, seperti manajemen tugas tim melalui Trello/Asana, diskusi, meeting, konferensi online, dan training. Beberapa diantaranya perlu ada bonding atau hiburan dalam meningkatkan kerjasama tim.
Contohnya, obrolan terkait tren terkini atau hal yang disukai rekan kerjamu. Lakukan obrolan sebelum meeting selama 5-10 menit. Hal ini untuk mengurangi stres dan meningkatkan keakraban bersama anggota tim.
Meskipun waktunya agak singkat, kamu bisa mengetahui informasi yang disukai, serta kebutuhan dari rekan kerja kamu.
6. Rasa Penasaran Tinggi
Rasa penasaran tinggi akan menimbulkan pertanyaan kepada orang lain. Alhasil, kamu bisa gunakan sikap tersebut untuk menunjukkan ketertarikan pada proyek atau topik pembicaraan pada orang lain.
Itulah beberapa cara meningkatkan kolaboratif sesuai AKHLAK BUMN. Penting untuk meningkatkan sikap tersebut karena memiliki berbagai manfaat, seperti mempercepat penyelesaian masalah, membangun jejaring informasi, serta relasi yang kuat antartim.